Rabu, 09 April 2014


Kemdikbud Minta Para Guru Segera Verifikasi Data Dapodik


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyiapkan pembayaran tunjangan guru berdasarkan Surat Keputusan (SK) Penerima Tunjangan Profesi. SK sendiri  dikeluarkan berdasarkan data dari data pokok pendidikan (dapodik) baik untuk guru PNS Daerah (PNSD) maupun non-PNS, Jumat, (21/3).

Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Ditjen Dikdas Kemdikbud, Sumarna Surapranata yang akrab disapa Pranata mengatakan, pihaknya memberikan waktu tiga bulan kepada guru untuk melakukan verifikasi data mereka di dapodik. Waktu yang diberikan Maret hingga Juni 2014.

Guru, ujar Pranata , harus  melakukan verifikasi data di dapodik agar bisa mendapatkan SK Penerima Tunjangan Profesi. "Sebab ada guru yang belum terdaftar di rombongan belajar  atau mengajar tidak linier dengan sertifikat,"ujarnya.

Faktor-faktor yang menyebabkan tidak bisa diterbitkannya SK Penerima Tunjangan Profesi, terang Pranata, antara lain telah pensiun, meninggal dunia, beralih menjadi pejabat struktural atau jabatan non-guru, dan tidak terdaftar di rombongan belajar. Selain itu, guru tidak tetap (GTT) juga tidak bisa mendapatkan SK tersebut.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/03/21/n2rxm6-kemdikbud-minta-para-guru-segera-verifikasi-data-dapodik

Kamis, 13 Maret 2014

Ujian Nasional


15 % Soal UN 2014
Disumbang Perguruan Tinggi

 

Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Komunikasi dan Media, Sukemi, mengatakan kalangan perguruan tinggi menyumbangkan materi soal Ujian Nasional (UN) 2014 sebesar 15 persen.

"Kontribusi kalangan PT dalam penyusunan soal UN itu karena hasil UN bisa jadi tiket masuk PT," katanya usai 'Dialog Pendidikan Pimpinan Kemendikbud dengan Stakeholder Pendidikan Jateng' di Semarang, Kamis.

Menurut dia, kontribusi kalangan PT dalam penyusunan soal itu hanya untuk UN jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat karena peserta didik meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi setelah lulus.

Selain dari kalangan PT, kata dia, komposisi 15 persen soal UN itu juga diambilkan dari soal-soal yang diujikan di tingkat internasional, seperti PISA (Programme for International Student Assessment).

"Jadi, dari PT dan soal-soal internasional 15 persen, selebihnya disusun dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Karena itu, tahun ini hasil UN bisa menjadi paspor atau tiket masuk ke PT," katanya.

Ia menjelaskan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) akan mendasarkan pada nilai rapor selama bersekolah di SMA dan sederajat, diformulasikan dengan hasil UN yang dicapai siswa.

Oleh karena itu, ia mengimbau para peserta didik untuk bersiap sebaik mungkin dalam menghadapi UN, apalagi tingkat kesulitan soal UN semakin tahun semakin ditingkatkan sehingga menuntut siswa terus belajar.

"Kalau paket soal masih sama seperti tahun lalu, yakni 20 paket soal. Bedanya ya pada tahun ini hasil UN bisa jadi tiket masuk PT (lewat SNMPTN -red.). Bukan hanya mendasarkan pada nilai rapor siswa," katanya.

Kalangan PTN pun, kata dia, tidak bisa seenaknya menentukan bobot hasil nilai UN sebagai acuan penerimaan di samping nilai rapor, sebab formulasinya kedua nilai tersebut, yakni UN dan rapor sudah ditentukan.

"Jadi, tidak bisa nanti PTN hanya mengambil dari nilai rapornya yang banyak, sementara nilai UN dengan bobot yang sedikit. Sudah disiapkan formulasinya dan berlaku sama untuk seluruh PTN," kata Sukemi.


Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/02/20/n1anr5-kemendikbud-15-persen-soal-un-disumbang-perguruan-tinggi


Jumat, 28 Februari 2014

Rak Tabung Reaksi

RAK KAYU TABUNG REAKSI DAN BERBAGAI UKURAN TABUNG REAKSI

Add caption
Kegunaan rak tabung adalah Untuk menyimpan dan membantu analisis yang berhubungan dengan tabung reaksi
Spesifications:
Bahan Kayu
Dimensi : 205mm x 100 – 107mm x 68mm
Lubang    : 12 Lubang, (6 x 2)
Diameter Lubang    : Diameter 18mm
Tinggi lubang atas ke bawah: 60 mm

Dapat digunakan untuk berbagai tabung reaksi ukuran :
Volume x OD x L :
3 ml x 10 mm x 75 mm
4 ml x 12 mm x 75 mm
5 ml x 12 mm x 90 mm
6 ml x 12 mm x 105 mm
7 ml x 12 mm x 120 mm
8 ml x 15 mm x 85 mm
10 ml x15 mm x 105 mm
15 ml x 15 mm x 150 mm
20 ml x 16,5 mm x 165 mm
25 ml x 18 mm x 165 mm
27 ml x 18 mm x 180 mm
Tersedia juga, Rak Tabung Reaksi untuk ukuran :
Volume x OD x L :
29 ml x 20 mm x 150 mm
43 ml x 21 mm x 200 mm
47 ml x 25 mm x 150 mm
63 ml x 25 mm x 200 mm
93 ml x 30 mm x 200 mm

Sumber : http://www.ciptanauli.com/products/tools-laboratorium.html

Selasa, 04 Februari 2014

UNDANGAN


Kepada Yth.
Bapak/Ibu Guru Kimia SMA/MA
di Kabupaten Maros

Diundang dengan hormat untuk menghadiri pertemuan MGMP Kimia SMA/MA Kabupaten Maros
yang Insya Allah akan diadakan pada :

Hari        :  Kamis
Tanggal   :  20 Februari 2014
Tempat   :  Lab. Kimia SMAN 3 Lau (dulu SMAN 2 Maros/Barandasi)
Agenda   : Uji Coba LKS Eksperimen (lanjutan)

Kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu demi lebih mempererat silaturrahim dalam rangka peningkatan profesionalisme kita semua.

Maros, 18 Februari 2014.  
Pengurus MGMP Kimia SMA/MA
Kabupaten Maros,

Ttd
(Ketua/Sekretaris)

NB :
Bagi Bapak/Ibu yang telah diberi amanah untuk melakukan uji coba LKS dimohon untuk datang lebih awal guna persiapan dan penataan ruangan

Kamis, 30 Januari 2014

Hidrolisis Garam

HIDROLISIS GARAM

Oleh : Oleh Rusniati Dassir

Hidrolisis garam adalah reaksi antara garam dengan air dimana ion (+) atau ion (–) dari garam bereaksi dengan air membentuk asam atau basa.

 

Garam yang dapat mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion elektrolit lemah, sedangkan garam yang tidak mengandung ion elektrolit lemah tidak terhidrolisis (larutan bersifat netral)

 

Tabel Hidrolisis Garam

 

Asal

Garam

Contoh

Garam Hasil

Sifat

Larutan

Jenis

Hidrolisis

AK + BK

HCl + NaOH

NaCl

Netral

Tidak

terhidrolisis

H2SO4 + KOH

K2SO4

AK + BL

HCl + NH4OH

NH4Cl

Asam

Hidrolisis sebagian

H2SO4 + NH4OH

(NH4)2SO4

BK + AL

NaOH + HCN

NaCN

Basa

Hidrolisis sebagian

Ba(OH)2 + HF

BaF2

AL + BL

HCN + NH4OH

NH4CN

Tergantung Ka dan Kb

Hidrolisis sempurna

H2S + Al(OH)3

Al2S3

 

 

MENENTUKAN pH HIDROLISIS

Jika data soal berupa campuran asam dan basa (reaksikan dulu asam dan basa, jika habis bereaksi berarti hidrolisis)

1. asam kuat + basa lemah  ®  habis bereaksi (garam asam)

Rumus     

nilai pH < 7

 

2. asam lemah + basa kuat  ®  habis bereaksi (garam basa)

Rumus     

nilai pH > 7                                                

 

 

 Soal dan Pembahasan

1.       Jika diketahui Ka CH3COOH  = 1 x 10maka pH campuran dari 100 mL CH3COOH 0,05 M dan 100 mL KOH 0,05 M adalah . . . .

A.               5 – log 5

B.               5 + log 6

C.               6 – log 5

D.               6 + log 5

E.                8 + log 5

 

Penyelesaian:

KOH                 = 100 x 0,05      = 5 mmol

CH3COOH       = 100 x 0,05 = 5 mmol

mmol basa kuat = mmol asam lemah

terbentuk garam basa (hidrolisis)

                   =  =  5 . 10

     pOH     =  6 – log 5

        pH     = 14 – (6 – log 5) =  8 + log 5

 

 

2.       Jika diketahui Kb dari NH4OH = 10maka pH campuran dari 20 mL NH4OH 0,2 M dengan 20 mL HCl 0,2 M adalah . . . .

A.      4

B.      5

C.      8

D.      9

E.      11

 

Penyelesaian:

NH4OH                                  = 20 x 0,2 = 4 mmol

     HCl                              = 20 x 0,2 = 4 mmol

habis bereaksi, terbentuk garam asam terhidrolisis

       =  =  10

       pH                              =  – log 10 = 5

 

3.    Jika dua larutan yang masing-masing mengandung 25 mL larutan NaOH 0,2 M dan 25 mL larutan CH3COOH 0,2 M (Ka = 10) dicampurkan, maka pH nya menjadi . . . .

A.         10

B.         9

C.         8

D.         5

E.         4

 

Penyelesaian:

 

NaOH              = 25 x 0,2      = 5 mmol

CH3COOH     = 25 x 0,2      = 5 mmol

habis bereaksi, terbentuk garam basa terhidrolisis

                   =

pOH = 5, maka pH = 14 – 5 = 9

 

Jika data soal langsung berupa garam terhidrolisis (tidak perlu direaksikan, langsung gunakan rumus)

 

1.       Garam Asam (AK + BL)

 

 

2.       Garam Basa (BK + AL)

             

 

Soal dan Pembahasan:

1.       Nilai pH dari 250 mL larutan CH3COONa 0,004 M bila Ka CH3COOH = 10 adalah . . . .

A.      6 – log 2

B.      6 + log 2

C.      8 – log 2

D.      8 + log 2

E.      9 – log 2

 

        Penyelesaian:

        CH3COONa = garam dari BK + AL (bersifat basa)

       

                           =  =  2 . 10

          pOH                                =  6 – log 2

        pH     = 14 – (6 – log 2) = 8 + log 2

 

2.       Jika Kb NH4Cl = 10 dan log 2 = 0,3 maka pH dari larutan 0,4 M NH4Cl adalah  . . . .

A.      2,5

B.      4,7

C.      5,3

D.      7

E.      9

Penyelesaian:

NH4Cl = garam dari BL + AK (bersifat asam)

       =  =  2 . 10

    pH  =  – log 2 . 10 = 5 – log 2  = 5 – 0,3 = 4,7

      

 

3.       Jika tetapan asam CH3COOH = 10, maka pH larutan CH3COONa 0,01 M adalah . . . .

A.      7,0

B.      7,5

C.      8,0

D.      8,5

E.      9,0

 

Penyelesaian:

CH3COONa = garam dari BK + AL (bersifat basa)

          =  =  10

     pOH                             =  5,5

        pH                             = 14 – 5,5 = 8,5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikatan Hidrogen

Oleh Budi Utami


Antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hidrogen terjadi ikatan hidrogen. Titik didih senyawa “hidrida” dari unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA, diberikan pada gambar

Bentuk Polimer : Serat

Oleh Utiya Azizah


Serat adalah polimer yang perbandingan panjang terhadap diameter molekulnya kira-kira 100:1. Sifat serat ditentukan oleh struktur makromolekul dan

Bentuk Polimer : Elastomer (karet)

Oleh Utiya Azizah


Proses lain yang sering terjadi pada gabungan reaksi dengan reaksi adisi atau reaksi kondensasi merupakan gabungan/ikatan bersama dari banyak rantai polimer. Hal ini disebut ikatan silang, dan ikatan silang ini

Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

Oleh Utiya Azizah


Apakah Anda pernah berpikir mengenai banyaknya perbedaan dari jenis-jenis polimer yang dibentuk? Polimerisasi merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi untuk membentuk

Polimer Berdasarkan Asalnya

Oleh Utiya Azizah


Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang

Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Oleh Utiya Azizah


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer tersebut.

Pengertian Polimer



Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi

Polimer

Polimer Termoplastik dan Termosetting

Oleh U.T. Haryanto

Polimer disebut juga dengan makromolekul merupakan molekul besar yang dibangun dengan pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer (polymer) berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan meros (bagian – bagian).

Vitamin

BERBAGAI VITAMIN BESAR MANFAATNYA BAGI KESEHATAN



VITAMIN
"Vitamin " adalah senyawa organik tertentu yang merupakan salah satu jenis gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit ( kecil ) , namun berperan sangat vital. Fungsi utama dari vitamin adalah untuk pengatutan proses metabolisme tubuh agar berjalan lancar

ASESMEN PORTOFOLIO


Oleh Rusniati Dassir


Untuk menerapkan asesmen portofolio dibutuhkan suatu rubrik atau pedoman terperinci penilaian. Asesmen portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan siswa dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan pada proses berfikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi portofolio. Penilaian berbasis kompetensi mempunyai prinsip belajar tuntas (mastery learning),

Penilaian Diri

Penilaian Diri (Self Assessment)
Oleh : Rusniati Dassir
1.    Pengertian
Menurut Rolheiser dan Ross (2005) asesmen diri adalah suatu cara untuk melihat kedalam diri sendiri. Melalui asesmen diri peserta didik dapat melihat kelebihan maupun kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan (improvement goal). Dengan demikian, peserta didik lebih bertanggungjawab terhadap proses dan pencapaian tujuan belajarnya.
Salvia dan Ysseldike (1996) menekankan bahwa refleksi dan asesmen diri merupakan cara untuk menumbuhkan rasa kepemilikan (ownership), yaitu timbul suatu pemahaman bahwa apa yang dilakukan dan dihasilkan peserta didik tersebut memang merupakan hal yang berguna bagi diri dan kehidupannya.
Rolheiser dan Ross (2005) mengajukan suatu model teoritik untuk menunjukkan kontribusi asesmen diri terhadap pencapaian tujuan. Model tersebut menekankan bahwa, ketika mengevaluasi sendiri performansinya, peserta didik terdorong untuk menetapkan tujuan yang lebih tinggi (goals). Untuk itu, peserta didik harus melakukan usaha yang lebih keras (effort). Kombinasi dari goals dan effort ini menentukan prestasi (achievement); selanjutnya prestasi ini berakibat pada penilaian terhadap diri (self-judgment) melalui kontemplasi seperti pertanyaan, „Apakah tujuanku telah tercapai? Akibatnya timbul reaksi (self-reaction) seperti „Apa yang aku rasakan dari prestasi ini?
Goals, effort, achievement, self-judgment, dan self-reaction dapat terpadu untuk membentuk kepercayaan diri (self-confidence) yang positif. Kedua penulis menekankan bahwa sesungguhnya, asesmen diri adalah kombinasi dari komponen self-judgment dan self-reaction dalam model tersebut.
Dari pendapat para ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa   Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
a.       Penilaian kompetensi kognitif di kelas,  misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian diri peserta didik didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
b.      Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
c.       Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
1)      dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
2)      peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3)      dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
      2.   Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a)Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
b)      Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c)      Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
d)     Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
e)      Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
f)       Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian   terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri
b. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai
c. Menentikan kriteria penilaian yang akan digunakan
d. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek atau skala penilaian.
e. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri
f. Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif
g. Lakukan tindakan lanjutanm antara lain guru memberikan balikan tertulis, guru dan siswa membahas bersama proses dan hasil penilaian.
Contoh: Implementasi Penilaian diri pada pelajaran Kimia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
:
:
:
:
:
SMA Negeri 13 Tompobulu Maros
Kimia
XI
3.    Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan      
         faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
3.3. Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang 
         mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan
Indikator
:
1.  Menjelaskan kesetimbangan dinamis
2.  Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen
3.  Menuliskan rumus tetapan kesetimbangan
4.  Meramalkan arah pergeseran kesetimbagan dengan mengguna- kan azas Le Chatelier
5.  Merancang percobaan pengaruh konsentrasi terhadap arah pergeseran  kesetimbangan.
 6. Mencatat hasil pengamatan,menginterpretasi dan menyimpul- kannya.
7.  Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan  dan volume pada pergeseran kesetimbangan.  
 8. Menuliskan laporan hasil perobaan secara menyeluruh dan  mempresentasekannya.
I.         Tujuan Pembelajaran, siswa dapat:
1.    Menjelaskan kesetimbagan dinamis
2.    Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen
3.    Menuliskan rumus tetapan kesetimbangan
4.   Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan degan menggunakan azas
Le Chatelier
5.    Merancang percobaan pengaruh konsentrasi terhadap arah pergeseran  kesetimbangan.
6.    Mencatat hasil pengamatan,menginterpretasi dan menyimpul- kannya.
7.    Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan  dan volume pada pergeseran kesetimbangan.  
8.    Menuliskan laporan hasil perobaan secara menyeluruh dan mempresentasekannya.
II.  Materi Pembelajaran
  1. Kesetimbangan Dinamis
  2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Arah Pergeseran Kesetimbangan.
II. Strategi Pembelajaran
   A.  Metode             : diskusi, presentase, tanya jawab, eksperimen  dan Penugasan
   B.  Pendekatan       : Keterampilan Proses
   C.  Model               : Pembelajaran inkuiri
   D.  Kegiatan Pembelajaran :
Langkah–langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
a.    Pendahuluan
1)   Guru memasuki kelas kemudian mengucapkan salam
2)   Guru memeriksa kehadiran siswa dan memastikan siswa siap untuk belajar.
3)   Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
i) Pernkah kalian membeli beras di warung atau di pasar? Apakah penjual menimbang beras yang kalian beli? Jika kalian membeli beras 1 kg, maka anak timbangan yang dipakai juga mempunyai massa 1 kg. kapan Beras yang ditimbang akan sama dengan 1 kg?
ii) Mengapa benda yang diletakkan di atas meja tidak jatuh?  Coba kalian dorong buku di atas meja. Pasti buku tersebut bergerak, bukan?
iii) Perhatikan proses pendidihan air di rumah kalian. Amati
dengan baik pada saat air mendidih, apa yang terjadi?
iv)  Apakah semua reaksi berlangsung dalam keadaan setimbang?
v)    Bagaimana suatu reaksi dpat mencapai kesetimbangan dinamis?
vi)  Adakah faktor yang dapat mempengaruhi posisi kesetimbangan?
4)  Setelah siswa menjawab pertanyaan apersepsi, guru mengoreksi jawaban siswa.
10 menit
Fase 1: Memberikan Situasi Masalah dan Menjelaskan Prosedur  Inkuiri terbimbing
5)  Guru menggali konsep awal siswa dengan memberikan demonstrasi sebagai berikut:
Kristal timbal (II) sulfat dengan larutan Kalium Iodida dan endapan yang terbentuk direaksikan lagi dengan laruatn natrium sulfat
Dari demonstrasi tersebut, guru memberikan pertanyaan sebagai berikut: Apakah reaksi antara timbal (II) sulfat dengan larutan Kalium Iodi dapat balik?
Untuk lebih mengembangkan semangat inovasi, kreativitas, berpikir kritis dan kecakapan vokasional kalian dalam memahami reaksi dapat balik lakukanlah percobaan tentang reaksi dapat balik (LKS 1) dan keadaan setimbang (LKS.2)
6)  Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran,
7)  Guru memotivasi siswa agar tertarik untuk mengikuti proses    pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1)      Guru membagi siswa menjadi enam kelompok
2)      Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok siswa.
3)      Guru menjelaskan prosedur belajar yang akan dilaksanakan (prosedur model inkuiri terbimbing) dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.)
60’
Fase 2: Merumuskan masalah
4) Siswa menelaah masalah yang diberikan dalam demonstrasi dengan  arahan pertanyaan dalam LKS.
5) Siswa menentukan data yang mendukung terhadap permasalah yang diberikan.
6) Selama siswa diskusi, guru berkeliling ke setiap kelompok untuk membimbing jalannya diskusi. Ketika ada pertanyaan dari siswa, guru hanya boleh menjawab dengan “ya” atau “tidak”, kemudian memberikan pertanyaan arahan yang membimbing.
Fase 3: Merumuskan hipotesis
7)  Siswa membuat hipotesis dari permasalah yang diberikan.
8) Siswa menentukan data-data yang akan diambil dalam eksperimen dan menentukan alat–alat yang akan digunakan
Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap    masalah yang telah dirumuskannya
Fase 4  Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara lain)
Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalh, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat
Fase 5
Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain)
Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi
Fase 6
Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpilkan dan mengorganisasi data
Fase 7 Analisis data
Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan suatu konsep
Fase 8 Penarikan kesimpulan dan penemuan
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.
c.   Penutup
1)  Guru memberikan refleksi terhadap materi yang baru selesai dilaksanakan kemudian memberikan penguatan terhadap materi yang masih kurang dikuasai oleh siswa.
Jawaban konsep awal:
2) Guru memfasiliasi siswa untuk mengerjakan tes.
3) Guru memberi tugas dan menyampaikan materi pelejaran untuk minggu depan tentang penentuan harga Kc dan Kp, serta hubungan Kc dan Kp
     4) Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam.
20’
III. Penilaian
1. Penilaian Proses Pembelajaran    
2. Sikap siswa selama proses pembelajaran 
2.    Nilai tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran.
3.   Aspek psikomotor siswa.
4.   Penilaian diri siswa terhadap tiga aspek (kognitif, psikomotor dan afektif)
IV. Sarana Dan Sumber Belajar                 
Alat:
Neraca                              1   buah
Gelas kimia                      2   buah
Silinder ukur                    2   buah
Pipet tetes                                    2   buah
Pengaduk                         1   buah
Kaca arloji                        1   buah
Botol semprot                  1   buah
Tabung reaksi                   3  buah
Pipet gondok                    1 buah
Bahan:
Timbal (II) sulfat padat                2 gram
Larutan kalium yodida 1M          20 mL
Larutan natrium sulfat  1M          20 mL
Larutan kalium tiosianat 0,001M
Larutan Besi (III) klorida 0,02M ; 0,1M dan 0,2M
V. Sumber Belajar           
Nana Sutersna, 2007, Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI, Grafindo Media Pratama: Bandung.
Maria Suharsini, 2007, Kimia dan Kecakapan Hidup, Ganeca Exact: Bandung.
Yayan Sunarya, 2009, Mudah dan Aktif Belajar Kimia Kelas XI, Pusat Perbukuan: Jakarta
LKS.1 dan LKS.2
VI. Penilaian
Teknik Penilaian : Penilaian Proses, dengan aspek:
Kognitif               : Penilaian tertulis
Psikomotorik       : Penilian proses/kinerja
Afektif                 : Berpartisipasi dalam kelas, tekun, dan sebaagianya
VII. Analisis Hasil Belajar
Jenis Tagihan        : Tugas individu
            Bentuk Instrumen : uraian untuk penilaian produk
            Tindak Lanjut       :
-     Siswa yang telah mencapai satandar minimum ketuntasan diberikan pengayaan.
-        Siswa yang belum mencapai standar minimum ketuntasan diberikan remedial.
   
Lembar Penilaian: Aspek Psikomotor
A.    Mata Pelajaran      : Kimia
B.     Kelas / Semester   :  XI/I
C.     Aspek Yang diukur: Aspek Psikomotor Untuk Percobaan : Faktor Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Pergeseran kesetimbangan
No
Nama Siswa
Aspek Yang Dinilai
Jum.Skor
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
Dst
Keterangan:
No.
Kriteria yang dinilai
1
Cara mengukur larutan dengan gelas ukur
2
Cara mmasukkan larutan ke dalam gelas kimia
3
Cara memipet larutan
4
Cara membagi larutan kedalam tabung reaksi
5
Cara memasukkan larutan ke dalam tabung reaksi
6
Cara mencampurkan bahan
7
Cara melihat perubahan warna pada larutan
8
Cara membersihkan gelas ukur
9
Cara membersihkan tabung reaksi
10
Kebersihan dan kerapian
  Pedoman penskoran: (skor Max = 40)
4 = sangat tepat, 3 = tepat, 2 = kurang tepat, 1 = tidak tepat
Nilai          =  x 100
     
Rubrik Penilaian
1.      Cara mengukur larutan dengan gelas ukur
a.       memilih gelas ukur yang sama atau lebih besar dengan volume zat cair yang akan diukur
b.      pembacaan skala gelas harus lurus dengan mata
c.       membilas terlebih dahulu gelas ukur dengan air suling sebelum digunakan
d.      memasukkan zat cair yang akan diukur sampai volume yang diinginkan
2.      Cara memasukkan larutan ke dalam gelas kimia
a.       membersihkan  gelas kimia dengan air suling
b.      menggunakan selinder ukur yang sesuai
c.       menuangkan larutan dengan hati-hati (sedikit demi sedikit)
d.      meletakkan gelas kimia pada tempatnya (talang)
3.      Cara memipet larutan dengan pipet tetes
  1. memilih pipet yang akan digunakan
  2. membilas bagian dalam pipet dengan cara membuka karet pipet
  3. memencet satu kali karet pipet
d.      memasukkan larutan ke dalam tempat yang telah disediakan
4.      Cara membagi larutan kedalam tabung reaksi
  1. Memilih tabung reaksi
  2. Menyimpan tabung reaksi pada tempatnya (rak tabung)
  3. Memberi tanda(label) pada tabung yang dianggap sebagai pembanding
d.      Membagi larutan dengan volume yang sama
5.  Cara memasukkan larutan ke dalam tabung reaksi
a.       membersihkan tabung reaksi dengan air suling
b.    menggunakan bantuan batang pengaduk
c.   menuangkan larutan denga hati-hati (sedikit demi sedikit)
d.      meletakkan tabung pada tempatnya (rak tabung)
6.      Cara mencampurkan bahan
  1. menggunakan wadah yang yang cukup besar
  2. mencampurkan dengan hati-hati (sedikit demi sedikit)
  3. sesuai dengan takaran
  4. menghomogenkan campuran dengan batang pengduk atau dengan menggoyangkan wadah
8.      Cara membersihkan gelas ukur
  1. membilas dengan menggunakan air
  2. menggunakan sabun
  3. mengeringkan dengan tissue atau kain
  4. meletakkan pada tempatnya
9.      Cara membersihkan tabung reaksi
  1. membilas dengan menggunakan air
  2. menggunakan sabun
  3. mengeringkan dengan tissue atau kain
  4. meletakkan pada rak tabung dengan posisi terbalik
Pedoman penskoran tiap indikator di atas
4 = semua kriteria dipenuhi
3 = hanya 3 kriteria yag dipenuhi
2 = hanya 2 kriteria yang dipenuhi
1=  jika hanya 1 kriteria yang dipenuhi
7.      Cara melihat perubahan warna pada larutan
Skor
Diskriptor
4
melihat warna dengan menggunakan kertas putih sebagai latar dan membandingkan dengan keadaan awal
3
melihat warna dengan menggunakan kertas putih sebagai latar, tidak membandingkan dengan keadaan awal
2
melihat warna langsung pada tabung tanpa menggunakan kertas putih sebagai latar tetapi, membandingkan dengan keadaan awal
1
melihat warna langsung pada tabung tanpa menggunakan kertas putih sebagai latar dan tidak membandingkan dengan keadaan awal
10.  Kebersihan dan kerapian
Skor
Deskriptor
4
tempat selalu bersih dan rapi
3
tempat bersih tetapi tidak rapi
2
tempat sedikit kotor
1
tempat selalu kotor








Rubrik Penilaian Diri untuk aspek Psikomotor
Lembar:  observasi  Penilaian Diri (Self Asessmen)
Nama               :
Kelas               :                      
Tanggal           :
No
S. Kompetensi / K. Dasar/ Kriteria yang dinilai
Tanggapan
Ket.
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan  kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
3.3 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan
3= trampil
2=kurang trampil
1=Tidak trampil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Cara mengukur larutan dengan gelas ukur
Cara mmasukkan larutan ke dalam gelas kimia
Cara memipet larutan
Cara membagi larutan kedalam tabung reaksi
Cara memasukkan larutan ke dalam tabung reaksi
Cara mencampurkan bahan
Cara melihat perubahan warna pada larutan
Cara membersihkan gelas ukur
Cara membersihkan tabung reaksi
Rubrik : PENILAIAN LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Standar Kompetensi   :
Kompetensi Dasar          :
Indikator                        :
Aspek penilaian              : Praktik/Psikomotor
Tanggal Penilaian        :
No
Nama siswa
Kriteria /Aspek
Skor
Nilai
1
2
3
4
5
1.
2.
3.
….
Rubrik Penilaian Laporan Prarktikum
No
Aspek yang dinilai
Skor
Kriteria
1.
Bentuk Laporan
1
·       Bila 4 kriteria dari point 5 tidak dipenuhi
2
·       Bila 3 kriteria dari point 5 tidak dipenuhi
3
·       Bila 2 kriteria dari point 5 tidak dipenuhi
4
·       Bila 1 kriteria dari point 5 tidak dipenuhi
·       Tulis tangan
·       Menarik
·       Sistematik
5
·       Bahasa yang digunakan komunikatif (mudah dipahami)
·       Menyajikan dasar teori yang sesuai dengan tujuan
Praktikum
1
·      Tidak melampirkan data pengamatan
2
·      Tiga (3) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
3
·      Dua (2) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
4
·      Satu (1) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
2.
Data Pengamatan
·      Data yang disajikan dalam bentuk tabel dan atau
Grafik
5
·       Data yang disajikan sesuai dengan hasil praktikum
·       Data yang disajikan jelas, dan mudah dipahami
1
·    Tidak menyajikan pembahasan
2
·    Tiga (3) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
3
·      Dua (2) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
4
·      Satu (1) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
3.
Pembahasan
·      Bahasa yang digunakan komunikatif
·      Pembahasan sesuai dengan hasil praktikum
5
·      Adanya hubungan             antara pembahasan dengan literatur yang diambil
·      Kesimpulan tidak disajikan menggunakan bahasa
     yang komunikatif
·      Kesimpulan yang diambil tidak berdasarkan data
1
      Pengamatan
·      Kesimpulan yang disajikan tidak sesuai       dengan
      pembahasan
·      Kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan praktikum
Ketepatan
Pengambilan
Kesimpulan
2
·       Tiga (3) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
4.
3
·       Dua (2) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
4
·       Satu (1) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
·     Kesimpulan disajikan menggunakan bahasa yang
     komunikatif
·     Kesimpulan sesuai dengan tujuan praktikum
5
·    Kesimpulan  yang disajikan sesuai dengan pembahasan
·         Kesimpulan yang diambil berdasarkan  data pengamatan
5.
Waktu pengumpulan
laporan resmi
1
Terlambat 4 hari atau lebih
2
Terlambat 3 hari
3
Terlambat 2 hari
4
Terlambat 1 hari
5
Tepat waktu
Lampiran:  Lembar Observasi Penilaian Proses Presentase Laporan hasil praktik                               
Kelas: ……....                                     Tgl: ……....…
NO.
NAMA SISWA
Aspek yang diukur
Jumlah skor
Rata- rata
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
Dst
Keterangan:
Aspek yang diukur:         
1.      Pola berpikir saat menyampaikan informasi/pendapat
2.      Pola berpikir saat memberikan argumentasi
3.      Pola berpikir saat memberikan kritikan
4.      Kejelasan fokus dan arah pertanyaan
5.      Bahasa yang dipakai (saat menyampaikan informasi, kritikan, atau argumentasi)
6.      Kemampuan dalam berbicara (memberikan informasi, berpendapat, berargumentasi)
Rubrik:
Aspek 1:
1 = jika sama sekali tidak runtut/teratur
2 = jika sebagian kecil  runtut/teratur
3 = jika sebagian besar runtut/teratur
4 = jika seluruhnya runtut/teratur
Aspek 2:
1 = jika sama sekali tidak runtut/teratur
2 = jika sebagian kecil  runtut/teratur
3 = jika sebagian besar runtut/teratur
4 = jika seluruhnya runtut/teratur
Aspek 3:
1 = jika sama sekali tidak runtut/teratur
2 = jika sebagian kecil  runtut/teratur
3 = jika sebagian besar runtut/teratur
4 = jika seluruhnya runtut/teratur
Aspek 4:
1 = jika sama sekali tidak jelas fokus dan arahnya
2 = jika fokus dan arah pertanyaan menjadi jelas setelah diminta mengulang
3 = jika menyadari bahwa fokus dan arahnya tidak jelas sehingga pertanyaannya diulang
4 = jika fokus dan arah pertanyaan jelas
Aspek 5:
1 = jika semuanya tidak baik dan tidak benar/tidak baku
2 = jika sebagian besar  tidak baik dan tidak benar/tidak baku
3 = jika sebagian kecil tidak baik dan tidak benar/tidak baku
4 = jika seluruhnya baik dan benar/baku
Aspek 6:
1 = jika sama sekali tidak lancar
2 = jika kadang lancar dan kadang tidak
3 = jika sebagian besar lancar
4 = jika seluruhnya lancar

LEMBAR OBSERVASI
ASPEK AFEKTIF
Mata Pelajaran            : Kimia
Kelas/Semester            : XI/3
Nomor
Nama Siswa
Aspek Yang dinilai
Jum. Skor
Nilai
Kehadiran
Keaktifan dalam kelas
Keseriusan
Ketepatan waktu dalam megmpulkan tugas
1
2
3
dst
            Nilai =
 Rubrik
No
Aspek yang dinilai
Skor
4
3
2
1
1
Kehadiran Siswa
Siswa hadir penuh
Siswa meninggalkan kelas
Siswa membolos
Siswa tidak masuk
2
Keaktifan siswa dalam kelas
Siswa aktif dalam kelas
Siswa kurang aktif
Siswa tidak aktif
Siswa dian saja dan pasif
3
Keseriusan/ motivasi/ perhatian
Siswa memperhatikan, serius, memiliki motivasi
Siswa memperhatikan, serius, tidak memiliki motivasi
Siswa memperhatikan, tetapi tidak serius dan tidak memiliki motivasi
Siswa tidak memperhatikan,  tidak serius dan tidak memilki moivasi
4
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
Mengumpulkan tugas tepat waktu
Mengumpulkan tugas tidak tepat waktu
Mengumpulkan tugas sangat terlambat
Tidak mengumpulkan tugas
Lembar:  observasi  Penilaian Diri (Self Asessmen) Untuk aspek Afektif
Nama               :
Kelas               :                      
Tanggal           :
NO.
NAMA SISWA
Pernyataan
Rata-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
rata
1
2
3
4
Dst
Kriteria Pertanyaan
No
Pernyataan
Skala
Sl
Sr
Jr
Tp
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Siswa Hadir tepat waktu
Siswa Mengikuti pelajaran Kimia dengan  senang dan serius
Siswa tidak mengikuti pelajaran Kimia
Siswa merasa pelajaran Kimia bermanfaat.
Siswa berusaha mengerjakan soal-soal dengan serius
Siswa berusaha memahami materi ini
Siswa berani mengemukan pendapat/ide/ menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru
Siswa bertanya pada guru bila ada yang tidak jelas
Siswa selalu mengerjakan soal-soal latihan di rumah
Siswa berusaha memiliki buku referensi
Siswa menghargai pendapat teman
Jumlah
Keterangan : 
Aspek yang dinilai
Skor
1.                  Sl   =  selalu    
2.                  Sr  =  sering     
3.                  Jr   =  Jarang   
4.                  Tp  =  Tidak pernah
4
3
2
1
Kriteria Penilaian
Nilai Kulitatif
Nilai Kuantitatif
Amat Baik
A
> 90
Baik
B
80 - 89
Cukup
C
63 – 79
Kurang
D
63
Lampiran: Penilaian Kognitif
1.    Jelaskan pengertian:
       a.    Kesetimbangan dinamis
       a.    Kesetimbangan  homogen:       b.    Kesetimbangan heterogen
2.   Tuliskan persamaan tetapan kesetimbangan (Kc dan  Kp) untuk reaksi berikut pada suhu tetap:
        a.    3Fe (s)  +  4H2O(g)           Fe3O4(s)   +    4H2(g)
        b.   2 HI(g)          H2(g)  + I2(g)
       c.    CO(g)    +    3H2(g            CH4(g)    +   H2O(g)
3 (i) Diketahui reaksi: BCl3(aq) + H2O(l)       BiOCl(s)  +  2HCl(aq)  Pada suhu tetap, tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika:
       a.     ditambahkan air
       b.     BiOCl(s) yang dihasilkan diambil
       c.     ditambahkan HCl
       d.     Volume sistem diperbesar
       e.     Tekanan sistem  diperbesar
(ii) Diketahui reaksi :   N2 (g)   +    3H2(g)         2NH3(g)     ∆H = -92,2 kJ.  Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika suhu dinaikan.
Kunci jawaban
No.
Kriterian Penilaian/kunci jawaban
Skor
1.
Pengertian:
a.   Kesetimbangan dinamis adalah: kesetimbangan yang berlangsung terus menerus dan hanya terjadi perubahan secara mikroskopis
b. Kesetimbangan  homogen: kesetimbangan yang melibatkan zat-zat dengan fase yang sama
c. Kesetimbangan heterogen: kesetimbangan yang melibatkan zat-zat dengan fase yang berbeda
3
2.
Persamaan tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp):
a. 3Fe (s)  +  4H2O(g)           Fe3O4(s)   +    4H2(g)
                         
b.   2 HI(g)          H2(g)  + I2(g)
                      
 c.    CO(g)    +    3H2(g              CH4(g)    +   H2O(g)
                           
2
2
2
3.
(i) Diketahui reaksi: BCl3(aq) + H2O(l)       BiOCl(s)  +  2HCl(aq)  Pada suhu tetap, kesetimbangan akan bergeser ke…..
 a. ditambahkan air, kesetimbangan akan bergeser ke kanan
  b. BiOCl(s) yang dihasilkan diambil, kesetimbangan akan bergeser ke kanan
  c. ditambahkan HCl, kesetimbangan akan bergeser ke kiri
  d. Volume sistem diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kanan
  e. Tekanan sistem  diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kiri
(ii) Untuk reaksi :  N2 (g)  +   3H2(g)       2NH3(g)     ∆H = -92,2 kJ.
Jika suhu dinaikan kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ke endoterm)
5
Jumlah Skor
20
Lampiran Penilaian Diri: Aspek Kognitif
                        Mata Pelajaran            : Kimia
                        Aspek                          : Kognitif
                        Alokasi Waktu            : 1 Semester
Nama Siswa : _________________                           Kelas : XI/1
No
S. Kompetensi / K. Dasar/Indikatir
Tanggapan
Keterangan
1
0
1.
.3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan  kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
3.3 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan
1.      Menjelaskan kesetimbangan dinamis
2.       Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen
3.      Menuliskan rumus tetapan kesetimbangan
4.      Meramalkan arah pergeseran kesetimbagan dengan mengguna- kan azas Le Chatelier
1 = Paham
0 = Tidak Paham
  Catatan:     
Guru menyarankan kepada peserta didikk untuk menyatakan secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.
Lampiran  Penilaian Diri: Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok
Nama                                 : -----------------------------------------------------
Nama-nama anggota kelompok  : -----------------------------------------------------
Kegiatan kelompok                       : -----------------------------------------------------
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 5, tulislah huruf A,B,C atau D di depan  tiap pernyataan:
                                   A : selalu                C : kadang-kadang
                                   B : sering               D : tidak pernah
1. --------  Selama diskusi saya mengusulkan ide kpd klp utk didiskusikan
2. --------  Ketika kami berdiskusi, tiap org diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3. --------  Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4. --------  Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5. --------- Selama kerja kelompok, saya….
    --------- mendengarkan orang lain
    --------- mengajukan pertanyaan
    --------- mengorganisasi ide-ide saya
     -------- mengorganisasi kelompok
     -------- mengacaukan kegiatan
     -------- melamun
6.  Apa yang kamu lakukan selama kegiatan berlangsung?
      -------------------------------------------------------------------------------------------
SUMBER: Forster & Masters.1996.
Data Penilaian Diri
 Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
     Pada taraf awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan, karena dua alasan utama. Pertama, karena peserta didik belum terbiasa dan terlatih, sangat terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan dalam penilaian. Kedua, ada kemungkinan peserta didik sangat subjektif dalam melakukan penilaian, karena terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, pada taraf awal, guru perlu melakukan langkah-langkah telaah terhadap hasil penilaian diri peserta didik. Guru perlu mengambil sampel antara 10% s.d. 20% untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan koreksi, guru dapat mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan dalam koreksian pertama. Dua atau tiga kali guru melakukan langkah-langkah koreksi dan telaahan seperti ini, para peserta didik menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur.
Maros,               2011
                                                                                    Guru Mata Pelajaran Kimia
                                                                                    Rusniati,  S. Pd